Sebenarnya tidak sulit membuat atau membikin proposal
kursus wirausaha apabila tujuannya untuk sekedar memberikan bekal kewirausahaan. Sebab, kelemahan belum berkembangnya dunia usaha di Indonesia utamanya menyangkut mentalitas kewirausahaan masyarakat kita yang memang lemah. Jika diberikan pilihan pada bekerja ikut orang atau membikin usaha sendiri, biasanya mereka lebih memilih untuk bekerja ikut orang lain. Terlebih bila hal itu untuk jadi pegawai negeri.
Tidak sedikit penelitian yang menemukan banyaknya kegagalan kursus sejenis itu yang sudah diberikan pada masyarakat. Bukan hanya gagal dalam penyelenggaraannya, tetapi akhirnya juga tidak efisien. Tidak sepadan jumlah orang yang kemudian terjun ke dunia usaha serta sukses jadi pengusaha dibandingkan besarnya cost yang sudah dikeluarkan untuk menyelenggaraan kursus
kewirausahaan.
Pentingnya Riset Pasar
Walau demikianlah, hal ini bukan bermakna bahwa kursus wirausaha tidak layak untuk dijadikan bisnis. Jika anda punya niat bikin lembaga kursus sejenis itu, baiknya kerjakan riset pasar yang cukup untuk mengevaluasi hasil yang sudah dikerjakan lembaga kursus yang ada selama ini.
Anda juga dapat membuat hal ini menjadi bagian dari materi kursus wirausaha anda. Perihal ini penting supaya lembaga kursus atau pelatihan kedepannya bukan hanya mengulang histori kegagalan yang ada. Terlebih investasi menyelenggarakan instansi bisnis sejenis ini tidak kecil.
Disamping itu, ketahui kebutuhan masyarakat ataupun kelompok umur dunia usaha saat meningkatkan jiwa entrepreneurship mereka. Cari informasi juga, apakah kebutuhan ini telah terakomodasi dalam materi kursus yang didapatkan lembaga kursus yang ada. Disamping itu pastinya riset ini juga dilengkapi dengan kajian literature yang cukup perihal langkah membangun entrepreneurship yang handal. Dalam riset pasar ini akan tambah baik lagi apabila dikerjakan dengan menyediakan kolom usulan perihal materi yang mereka perlukan atau inginkan.
Tidak sama dengan bentuk kursus ketrampilan yang lain yang memerlukan hardware atau peralatan, lembaga kursus kewirausahaan justru lebih ke faktor materi atau software. Oleh dikarena itu, investasi yang anda susun dalam proposal kursus wirausaha, dapat semakin banyak dipergunakan untuk bikin kantor serta area kursus, dan membiayai operasional sehari-hari. Terlebih apabila
modal usaha yang anda punyai tidak terlampau besar, anda tak perlu membangun kantor yang terlampau mewah. Yang penting dapat dipakai untuk area pengajaran.
Yang justru lebih penting lagi yaitu menyusun konsep materi kursus yang akan Anda diberikan. Belajar dari kelemahan para pengusaha kita, konsep kursus kewirausahaan tidak cukup hanya dengan memberikan materi dengan tujuan untuk membangun motivasi bisnis. Begitupun pengalaman sukses dari para pengusaha sukses baiknya sebatas untuk pendorong saja, tetapi janganlah dijadikan materi utama.
Lakukan Pendampingan Usaha
Materi yang justru lebih penting diberikan pada calon pengusaha yaitu pendampingan yang dilakukan secara terus-menerus. Diskusikan serta dialogkan beragam pengalaman praktis peserta kursus untuk mendapatkan jalan keluarnya. Dikarenakan itu bikin materi kursus dengan memperbanyak materi praktis di lapangan dibanding teorinya. Komposisi ini baiknya lebih kurang 70 % untuk praktek serta 30 % untuk teori.
Materi semacam ini tampaknya tak cukup diberikan dalam bentuk pelatihan atau kursus singkat. Program minimal yang disusun dalam proposal kursus wirausaha, sekurang-kurangnya diberikan dalam kurun waktu 6 bln atau sampai peserta dapat membuktikannya dalam praktek. Baik menyangkut manajemennya, strategi bisnis, marketing, sampai pengembangan bisnisnya.